
Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Disdik Sumedang Siapkan 3 Skenario — 2 tahun yang lalu
Mulanya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang akan memulai kembali pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah secara terbatas pada tanggal 15 Juli 2021, atau pada Tahun Ajaran 2021-2022 yang lalu. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin.
Namun, situasi yang terjadi kemudian di luar dugaan. Sumedang yang sebelumnya sudah berada di zona kuning menuju hijau, berubah dalam waktu cepat jadi zona merah.
“Sumedang saat itu di zona kuning, sehingga kami merasa siap melaksanakan belajar tatap muka di sekolah.Tapi, kemudian terjadi hal-hal yang di luar dugaan. Kita sedang diuji, karena Sumedang malah masuk zona merah. Pembelajaran tatap muka pun akhirnya dibatalkan,” kata Agus, Senin(9/8), saat berbincang dengan eRKS di Studio Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) eRKS.
Meski begitu, menurut Agus, pihaknya sudah menyiapkan 3 skenario, yang pelaksanaannya nanti tergantung pada status kedaruratan pandemi Covid-19 di Sumedang.
“Skenario pertama yakni pembelajaran yang diikuti 50 persen murid dari kapasitas sekolah. Ini dilaksanakan dengan tatap muka secara bergilir, yakni dibagi dua. Setengah belajar di rumah, dan setengahnya lagi belajar di sekolah,” paparnya.
Sedangkan pada skenario kedua, lanjutnya, murid yang hadir di sekolah sebanyak 33 persen dari kapasitas semestinya. Artinya, jumlah murid dibagi tiga baik secara vertikal yakni kelas 1,2,dan 3, ataupun secara horisontal, yang berpatokan pada jumlah siswa dalam satu kelas.
“Skenario ketiga masih tetap belajar di rumah. Tapi jangan salah kaprah. Rencana yang akan diselenggarakan bukanlah belajar daring, melainkan belajar di rumah. Metodenya bisa beragam,” sebutnya.
“Bisa daring, bisa home visit guru, penugasan, melalui radio, televisi, medsos, tematik, maupun LKS dengan strategi komplementer 7 metode pembelajaran. Sedangkan pembelajaran secara virtual, zoom, maupun google meet, itu hanyalah salah satu cara daring,” pungkasnya. (*)