Mahasiswi PGSD UPI Sumedang Seorang Duta Baca Diundang ke eRKS FM — 4 bulan yang lalu
Mahasiswi UPI seorang duta baca kab. Sumedang diundang ke erks.fm radio inspirasi pemda kab. Sumedang. Acara itu dilaksanakan pada Minggu, 30 Juli 2023.
Dalam kegiatan siarannya yang bertemakan ngamumule budaya, Meylani menjelaskan bagaimana keadaan permainan tradisional di tengah transformasi digital. Menurutnya, tren permainan tradisional semakin tahun semakin menurun. Bagaimana tidak, generasi saat ini hampir tidak tahu permainan tradisional dan cara memainkannya. Padahal, permainan tradisional merupakan ciri khas budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan. Indonesia memiliki 2500 permainan tradisional yang tercatat. Namun, jumlah ini bisa berubah karena sifatnya yang dinamis.
Menurutnya, dalam bermain permainan tradisional tidak hanya dapat melatih kemampuan motoriknya saja namun juga dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor tergantung dari jenis permainan yang dimainkannya karena jenis permainan dibedakan menjadi permainan yang sifatnya rekreatif artinya hanya untuk bersenang-senang, kompetitif artinya mengedepankan kejuaraan pemenang atau berkompetisi, dan edukatif artinya yang mengedukasi.
Bahkan menurutnya, permainan tradisional juga bisa diintegrasikan dengan berbagai mata pelajaran melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal khususnya di sekolah dasar yang karakterisitik peserta didiknya senang dalam bermain.
Hal ini menjadi salah satu cara melestarikan budaya permainan tradisional melalui pendidikan formal. Namun hal ini juga diperlukan pendidik yang memiliki literasi budaya yang memadai khususnya Jawa Barat agar pada saat pembelajaran tidak hanya membelajarkan materi dengan media bantu permainan tradisionalnya saja tapi juga bisa mentransfer makna atau siloka dari permainan tersebut.
Pengenalan kembali kepada anak mengenai budaya dapat menggugah perasan dan persepsinya mengnai budaya bangsa. Pengenalannya kepada yang telah lampau, kepada alam sbg sesuatu hasil budaya nenek moyangnya dapat dirasakan dan dinikmati, sesuatu yg perlu dimiliki dan perlu dilestarikan.
Maka dari itu, untuk melestarikan permainan tradisional di Sumedang sebagai puser budaya sunda, beliau menyatakan bahwa perlu adanya sinergitas antara pemerintah daerah, para praktisi pendidikan, dan masyarakat untuk meningkatkan literasi budaya ini melalui program-program dan gerakan-gerakan yang masif dan harapannya semoga Sumedang ini, memiliki pusat kajian permainan tradisional agar budaya permainan tradisional tidak punah.
